Senin, 19 April 2010

Wajan dan Sudip






Kalor didefinisikan sebagai salah satu bentuk energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga menyebabkan suhu atau bentuk wujudnya berubah. Jika suhu suatu benda tinggi maka kalor yang dikandungnya sangat besar, sebaliknya jika suhu suatu benda rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Contoh peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang menerapkan perpindahan kalor antara lain, proses memasak air, setrika, termos dan lain-lain.

Pernahkah kalian memasak di dapur ? Misalnya saja memasak telur, nasi goreng atau yang lainnya ? Pasti menggunakan wajan dan sendok penggorengan (sudip). Wajan terbuat dari logam (besi, stainless atau aluminium), sedangkan sudip terbuat dari kayu. Mengapa harus demikian ? Karena wajan yang terbuat dari logam merupakan konduktor (penghantar panas) sehingga makanan yang dimasak menggunakan wajan dapat menerima kalor dengan baik, makanan yang dimasak pun dapat matang. Itu terjadi karena ada penghantaran panas yang terjadi secara konduksi. Karena melalui perantara suatu medium. Dan sendok penggorengan (sudip) yang terbuat dari kayu merupakan isolator (tidak dapat menghantarkan panas). Sehingga kalor tidak sampai ke tangan kita. Jadi, saat kita memasak menggunakan sudip tidak kepanasan.

Jadi, jika ingin memasak gunakan sendok penggorengan yang terbuat dari kayu saja ya.. Kalau menggunakan sendok yang terbuat dari logam seperti dari bahan untuk pembuatan wajan, nanti tangan kita bisa kepanasan. So Becareful ! Ok ^^

3 komentar:

  1. wow,,,ra alt masak kh itu???
    hahaha
    tpi bgus koq

    BalasHapus
  2. laen..utk mukul rank t .. hhahahahhahahhahhaaa

    siiipp .. siiippp ...

    BalasHapus